Selasa, 08 Mei 2012

Confessions of An Economic Hit Man

John Perkins dalam buku Confessions of An Economic Hit Man mengatakan bahwa dunia ini dikuasai oleh golongan orang yang terdiri dari korporasi ekonomi, lembaga-lembaga keuangan internasional dan pemerintah-pemerintah negara maju. Dia memperkenalkan istilah korporatokrasi bagi kelompok ini.

Apa yang dimaksudnya adalah bahwa korporasi ini masuk ke negara-negara berkembang kaya sumber daya minyak dengan menyewa tenaga-tenaga profesional yang disebut sebagai economic hit man. Mereka akan memberikan perkiraan/prospek ekonomi dengan ekonometrik dan GNP yang punya grafik tinggi, demi peluang memenangkan proyek-proyek dalam negeri tersebut. Jika mereka berfokus pada perusahaan minyak, maka mereka akan memberikan gambaran tentang prospek ekonomi yang mengarah kepada pembangunan infrastruktur bagi pertambangan minyak. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur dan bangunan tersebut akan diarahkan kepada korporasi asal negara sang economic hit man. Artinya, uang akan tetap mengalir kepada negara pengutus economic hit man.

Selain itu, pengucuran dana yang sering disebut bantuan yang sebenarnya adalah pinjaman lunak akan ditawarkan demi pembangunan infrastruktur dan bangunan tersebut. Dengan pemberian bantuan tersebut, negara bersangkutan akan tergantung kepada si pemberi bantuan dan karenanya akan juga mengalami kesulitan dalam pembayaran hutang. Nah, akibatnya kebijakan2 dalam bidang lain dari negara tersebut akan mudah dikembalikan negara pengutang. Dapat dipastikan, keberhasilan korporatokrasi tersebut akan menghancurkan ekonomi negara tersebut dan bahkan juga aspek lain. Jika pendapatan negara dihabiskan untuk membayar hutang, maka akan sangat sedikit dana yang bisa dikucurkan bagi pendidikan, pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Di era tahun 70-an economic hit men datang ke Indonesia menawarkan pembangunan kelistrikan (dalam hal ini bekerja sama dengan PLN). Dengan prospek ekonomi yang diduga akan baik setelah kelistrikan baik, maka mereka dimintai untuk mengadakan pembangunan infrastruktur tersebut yaitu oleh para kontraktor negara mereka, salah satu yang disebutkan Perkins adalah korporasi MAIN dari Amerika Serikat.

Di negara lain, hal serupa terjadi. Di Arab Saudi, pasca penaikan harga minyak tahun 80-an negara Saudi tersebut mengalami keuntungan besar dengan kebijakan minyaknya. Tapi kemudian Amerika Serikat mendekati Saudi dan menjanjikan modernisasi di negara tersebut jika menyediakan secara tetap cadangan minyak bagi keperluan Amerika Serikat. Masuknya economic hit men ke negara tersebut memang menimbulkan pembangunan yang cukup tinggi ala Amerika. Namun, tetap saja uang Saudi tersebut kembali ke negara AS melalui kontraktor AS yang bekerja di sana. Di negara Iran, hal serupa mau diterapkan para korporat ini, namun mengalami kegagalan.

Ini buku yang sangat baik, mencerahkan dan memberi wawasan baru bagi para pembacanya. Kesan ilmiahnya tidak perlu terlalu diragukan karena buku ini adalah confession : sebuah pengakuan dari orang yang telah pernah mengerjakannya. John Perkins dulunya adalah seorang economic hit man.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar